Berinvestasi Rumah Sitaan Bank, Kenapa Tidak?


 

 Sumber: http://info-2858.blogspot.com/

Apakah Anda pernah mendengar rumah sitaan Bank? Rumah-rumah hasil sitaan Bank adalah hasil dari sitaan Bank kepada Debitur yang tidak dapat mengembalikan pinjaman ke Bank. Debitur tersebut meminjam sejumlah uang kepada Bank dengan jaminan sertifikat rumah atau tanah. Rumah-rumah hasil sitaan tersebut disebut dengan AYDA (Aset Yang DIambil Alih) oleh Bank.

Rumah-rumah tersebut akan dilelang oleh Bank untuk menutupi kerugian Bank karena Debitur tidak dapat mengembalikan pinjamannya. Rumah-rumah sitaan Bank ini memiliki nilai yang cukup bervariasi mulai dari murah hingga yang paling mahal. Jika Anda memiliki uang cobalah berinvestasi dengan membeli rumah-rumah ini. Namun jangan lupa sesuaikan dengan kemampuan Anda sendiri.

Rumah-rumah sitaan tersebut biasanya membutuhkan sedikit perawatan, maka Anda juga harus memperhitungkan biayanya pada saat membelinya.

Bagaimana Acara Membeli?
Sebelum membeli, Anda harus memperhatikan kondisi rumah sitaan tersebut, bagaimana lokasinya?

Apakah daerah tersebut menjadi bagian dari pembangunan (masterplan) pemerintah daerah ke depan?

Misalnya pembangunan jalan tol, pembangunan kantor-kantor pemerintah, dll.

Apabila Anda sudah merasa cocok dan Anda rasa rumah tersebut memiliki prospek ke depan yang baik maka caranya sangat mudah. Yang Anda lakukan hanya dengan menghubungi bagian AYDA dalam Bank tersebut, maka Anda dapat mengajukan penawaran dari daftar rumah-rumah yang dilelang.

Apabila Anda sudah mengetahui rumah yang dilelang akan lebih mudah lagi. Anda tinggal membandingkan hasil appraisal (penilaian) Anda pribadi dengan nilai lelang yang ditawarkan oleh Bank. Anda dapat menelpon no telpon yang tertera pada papan atau rumah tersebut. Tapi Anda harus berhati-hati jangan sampai tertipu oleh pihak-pihak yang mengambil kesempatan untuk menipu. Untuk menghindari hal tersebut, Anda harus membuat pertemuan dengan pihak Bank pada kantor Bank tersebut dan hindari tempat-tempat yang bukan mempresentasikan Bank tersebut.

Nah, apabila Anda memenangkan hasil lelang dari tersebut maka pastikan semua surat pembelian dari Bank tersebut asli dan lengkap. Namun biasanya kalau Anda membeli rumah sitaan dari Bank akan lebih aman,karena Bank biasanya sudah memastikan keaslian sertifikat rumah tersebut sebelum menjadikannya jaminan.

Nah, bagaimana perhitungan investasi rumah sitaan?
     1)  Membeli rumah sitaan Bank dengan tunai, maka Anda dapat jual kembali setelah merenovasi rumah sitaan tersebut.
Bagaimana perhitungannya?
Misalnya Anda membeli rumah sitaan seharga Rp. 150 juta
BIaya renovasi Rp. 50 juta
Total Harga Beli Rumah + Biaya Renovasi = 150 juta + 50 Juta = Rp. 200 juta
Anda dapat menjual rumah tersebut dengan harga Rp. 250 – 300 juta, maka Anda akan mendapat keuntungan Rp. 50 – 100 juta.

2) Membeli rumah sitaan Bank dengan kredit (CICIL), maka dapat mempertimbangkan untuk menyewakan rumah sitaan tersebut. 
Misalnya Anda membeli rumah sitaan seharga Rp. 200 juta
Biaya Renovasi: Rp. 50 juta.
DP di muka (25%) Rp. 50 juta
Total Investasi : Harga Beli + Biaya Renovasi  - DP dimuka
= Rp. 200 juta + Rp. 50 juta – Rp. 50 juta
= Rp. 200 juta.
Schedule Pinjaman Monthly Rest (In Arrears)
Nama Debitur
:
Mr. X
Pokok Pinjaman
:
200,000,000
Suku Bunga
:
8.00%
Jangka Waktu
:
180 (15 x 12 bulan)
Angsuran/Bulan
:
1,911,304
Total  (Pokok + Bunga)
:
344,034,774
         

         

         
         


Apabila disewakan Rp. 15 juta/ setahun, maka 
            BEP     = Rp. 344,034,774  = 20 tahun
                            Rp.   17.000.000
            *) asumsi: bunga flat8%, dan harga sewa tetap tiap tahun
*) apabila ingin BEP lebih cepat dapat meningkatkan DP dimuka atau meningkatkan uang sewa per-tahunnya.

4 comments:

Budi Can't Arock Alimuddin said...

salam bang simamora, saya budi Alimuddin, wartawan majalahdetik.com, saya sedang membuat artikel tentng investasi rumah sitaan ini, saya ingin wawancara dengan abang, kapan ada waktu?

Unknown said...

Halo pa Budi, apa kabar? akhirnya ketemu juga kita, walau cuma sebentar untuk menghirup kopi hitam dan segelas teh manis. Rupanya sama2 dari Sumatra :). Bagaimana progressnyaa artikelnya Pak? Mudah-mudahan sharing kemarin bermanfaat untuk artikelnya.

Unknown said...

Makasih banyak atas info nya sangat merekomendasikan saya, ,,,

rumah baru murah
rumah depok dijual
rumah dijual depok murah
Perumahan Baru

Unknown said...

makasih buat info nya ganz, mkasih banyak sangat membantu ...

rumah baru murah
rumah depok dijual
rumah dijual depok murah
Perumahan Baru