Source: http://www.bps101.net/ |
Setiap hasil proses kegiatan
perusahaan akan dituangkan dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan
berfungsi sebagai informasi yang diperlukan untuk melaksanakan suatu kegiatan
secara efisien dan mengevaluasi kegiatan suatu organisasi. Salah satu bentuk
laporan keuangan yang sering kita dengar adalah Neraca.
Neraca menunjukkan keadaan keuangan
suatu perusahaan pada periode tertentu. Neraca memiliki tiga unsur laporan
keuangan yaitu aktiva, kewajiban dan ekuitas. Untuk mempermudah pemahaman Anda,
berikut adalah contoh neraca perusahaan JAYA per 31 Desember 20X2.
NERACA
CV. JAYA
Per 31 Desember 20X2 (dalam juta rupiah)
AKTIVA
|
PASIVA
|
||
AKTIVA
Aset Lancar
Investasi
Aset Tetap
Aset Tak
Berwujud
Aset
Lain-lain
Total Aktiva
|
Rp.
125.000,-
Rp.
250.000,-
Rp.
200.000,-
Rp. 50.000,-
Rp. 25.000,-
Rp.
600.000,-
|
KEWAJIBAN
Kewajiban
Lancar
Kewajiban
Jk. Panjang
Kewajiban
Lain-lain
Total
Kewajiban
EKUITAS
Modal Saham
Saldo Laba
Total
Ekuitas
Total Pasiva
|
Rp. 100.000,-
RP.
150.000,-
Rp. 25.000,-
Rp.275.000,-
Rp.
275.000,-
Rp. 75.000,-
Rp.
325.000,-
Rp.
600.000,-
|
Aset, dibagi dalam lima klasifikasi
yaitu:
1. Aset
lancar, yaitu asset yang manfaat ekonominya akan diperoleh dalam waktu satu
tahun. Contohnya kas, bank, surat berharga, piutang dan uang muka biaya.
2. Investasi
jangka panjang, yaitu kegiatan untuk memperoleh penghasilan antara lain
investasi saham dan investasi obligasi.
3. Aset
tetap, yaitu aset yang memiliki wujud fisik dan digunakan dalam kegiatan
perusahaan. Misalnya gedung, tanah, kendaraan, mesin dan peralatan kantor.
4. Aset
tidak berwujud yaitu aset yang tidak memiliki wujud fisik. Contohnya hak paten,
hak cipta, franchise dan lisensi.
5. Aset
lain-lain, yaitu aset yang tidak dapat diklasifikasikan ke salah satu aset di
atas. Contohnya beban ditangguhkan.
Kewajiban lancar, dibagi dalam 3
klasifikasi yaitu:
1. Kewajiban
lancar, yaitu kewajiban perusahaan kepada pihak lain dalam jangka waktu satu
tahun atau kurang.
2. Kewajiban
jangka panjang, yaitu kewajiban perusahaan kepada pihak lain dalam jangka waktu
lebih dari satu tahun, contohnya utang bank dan utang obligasi.
3. Kewajiban
lain-lain misalnya utang perusahaan kepada direksi.
Ekuitas, yang dibagi dalam dua
klasifikasi berikut ini:
1.
Ekuitas
yang berasal dari setoran pemilik, misalnya modal saham
2.
Ekuitas
yang berasal dari operasi, yaitu laba yang tidak dibagi kepada pemilik atau
biasa Anda sering dengar dengan laba ditahan.
Nah dari penjelasan di atas Anda
dapat mencoba memasukkan satu persatu ke dalam Neraca perusahaan Anda, mana
yang masuk aset, mana yang masuk kewajiban dan mana yang termasuk ke dalam
ekuitas berdasarkan definisi dan contoh di atas. Selamat mencoba!!
No comments:
Post a Comment